Betapa inginnya kami agar umat ini
mengetahui bahwa mereka lebih kami cintai dari pada diri kami sendiri.
Kami
berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai penebus bagi kehoramatan mereka,
jika memang tebusan itu yang diperlukan.
Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan, kemuliaan dan cita-cita mereka, jika memang
itu harga yang harus dibayar.
Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti
ini selain rasa cinta yang telah mengharu-biru hati kami, mengusai perasaan
kami, memeras habis air mata kami, dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk
mata kami.
Betapa berat rasa di hati ketika kami menyaksikan bencana yang
mencabik-cabik umat ini, sementara kita hanya sanggup menyerah pada kehinaan
dan pasrah oleh keputusasaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar